GLENGGENGAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0: DILEMA PETANI DALAM PEMERTAHANAN TRADISI LISAN DI TUBAN

Authors

  • Suantoko Suantoko Universitas PGRI Ronggolawe

DOI:

https://doi.org/10.59407/jolale.v1i2.749

Keywords:

Glenggengan, Pemertahanan, Revolusi Industri, dan Tradisi Lisan

Abstract

Tradisi lisan Glenggengan yang terdapat di Tuban, menarik untuk dipahami lebih lanjut. Glenggengan sebagai pandangan hidup lokal yang dijaga secara turun-temurun. Selain itu, dalam penciptaannya tidak ada perekaman. Tradisi lisan tersebut teramati masih tradisional dan orisinal. Glenggengan  keberadaannya hanya terdapat pada masyarakat minor. Keadaan tersebut dikarenakan, para pencipta Glenggengan hanya para petani yang membajak lahan pertanian dan para penderas nira. Dikarenakan masih tradisional, peluang besar tradisi tersebut ter-disrupsi dengan adanya revolusi industry 4.0. oleh karena itu, perlu dilakukan pemertahanan eksistensi Glenggengan agar dapat dikenal oleh generasi berikutnya. Cara yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, dilakukan pengklasifikasian, dan dilakukan analisis hingga penarikan simpulan berdasarkan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Glenggengan dapat ditransformasikan sebagai pertunjukan rakyat dan diintegrasikan ke dalam pembelajaran di sekolah. Dengan kata lain, Glenggengan harus tetap dipertahankan sebagai wujud pelestarian budaya lokal di Tuban.

References

Anggariyana, I. K., Sunu, I. G. K. A., & Sanjaya, D. B. 2019. Tradisi Makepung Dalam Pemertahanan Budaya Lokal Di Kabupaten Jembrana (Studi Kasus Di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana). Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 7(2), pp 44-54.

Antoni, T., & Permadi, T. 2018. Pertunjukan Krinok Sebagai Media Pelestarian Tradisi Lisan. Seminar Internasional Riksa Bahasa. pp. 821-828.

Anwar, K. 2019. Oral Tradition (Literature): Conservation Of Ecology And Promotion Of Tourism Destination. Magistra Andalusia: Jurnal Ilmu Sastra, 1(1).

Chan, C.S.C. 2018. Sustainability of Indigenous Folk Tales, Music, dan Cultural Heritage Throught Innovation. Journal of Cultural Heritage Management and Sustainable Development. Emerald Publishing Limited. pp 1-22.

Creswell, J. W. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih Di Antara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danandjaja, J. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Endraswara, S. 2013. Folklor Nusantara. Yogyakarta: Ombak

Gilchrist, A. 2016. Industry 4.0:The Industrial Internet of Things. Nonthaburi: Apress Thailand.

Nazir, M. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Spradley, J.P. 2007. Metode Etnografi. (diterjemahkan oleh Misbah Zulfa Elizabeth). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Suantoko, S. 2016. Fungsi Sastra Lisan “Tanduk” Masyarakat Genaharjo Kabupaten Tuban Bagi Masyarakat Pendukungnya. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI, 16 (2), pp 246-256.

Sudjatmiko, B. 2018. Indonesia 4.0: Berguru Pada Alam Yang Terkembang Kongres Kebudayaan Tahun 2018. Kamis, 6 Desember 2018. Jakarta. pp. 6-7.

Sudikan, S.Y. 2014. Metode Penelitian Sastra Lisan. Lamongan: Pustaka Ilalang.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyo & Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Downloads

Published

2024-06-30

Issue

Section

Artikel