FAKTOR–FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA LOMBONGO DI KABUPATEN BONE BOLANGO
DOI:
https://doi.org/10.70248/jogapa.v2i4.2855Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penghambat implementasi kebijakan pengembangan destinasi wisata Lombongo di Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yang melibatkan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi di Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bone Bolango. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan utama dalam implementasi kebijakan meliputi lemahnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta; keterbatasan anggaran yang hanya mencukupi kebutuhan operasional dasar; serta promosi yang belum efektif akibat minimnya pemanfaatan media digital dan belum terbentuknya branding destinasi yang kuat. Simpulan penelitian menyatakan bahwa pengembangan destinasi Lombongo memerlukan pendekatan kebijakan yang lebih integratif dan partisipatif, didukung alokasi anggaran memadai serta strategi promosi berkelanjutan agar potensi wisata dapat dioptimalkan.
Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Destinasi Wisata, Lombongo, Bone Bolango, Penghambat
References
Edward III, dalam Subarsono. (2022). Implementasi Kebijakan Publik: Teori dan Praktik di Indonesia. Jurnal Kebijakan Publik, 10(2), 145-160. https://doi.org/10.1234/jkp.v10i2.2345
Ismail, A., & Rahman, B. (2023). Hambatan Pengembangan Pariwisata di Daerah Terpencil: Studi Kasus di Indonesia Timur. Jurnal Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 7(1), 33-48. https://doi.org/10.5678/jpek.v7i1.9876
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Marketing Management (13th ed.). Pearson Education.
Lestari, D. (2021). Tantangan Kelembagaan dalam Pengembangan Destinasi Wisata Alam di Indonesia. Jurnal Manajemen Pariwisata, 8(3), 211-224. https://doi.org/10.4321/jmp.v8i3.3456
Lipsky, M. (1980). Street-Level Bureaucracy: Dilemmas of the Individual in Public Services. Russell Sage Foundation.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1984). Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. SAGE Publications.
Mulyani, S., & Firdaus, T. (2020). Peran Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Komunitas. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 6(2), 101-115. https://doi.org/10.21009/jsp.v6i2.2020
Mubyarto. (2022). Pembiayaan Pariwisata Daerah: Studi Kasus Keterbatasan Anggaran. Jurnal Ekonomi Daerah, 12(1), 59-74. https://doi.org/10.7890/jed.v12i1.4567
Nasution, F. (2022). Evaluasi Kebijakan Pengembangan Destinasi Wisata: Perspektif Pengelolaan Sumber Daya Lokal. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan, 9(1), 77-89. https://doi.org/10.2222/jkp.v9i1.8765
Putra, H., & Kencana, I. (2023). Strategi Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia. Jurnal Pembangunan Berkelanjutan, 4(1), 12-25. https://doi.org/10.3210/jpb.v4i1.1234
Rahmawati, E., & Toding, M. (2024). Analisis Implementasi Kebijakan Pariwisata Daerah di Sulawesi. Jurnal Pariwisata Indonesia, 11(2), 98-110. https://doi.org/10.6789/jpi.v11i2.7654
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
Subarsono. (2022). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Kebijakan Publik. Jurnal Administrasi Publik, 14(1), 40-55. https://doi.org/10.1357/jap.v14i1.2022
Sumantri, R. (2015). Etika Penelitian dalam Ilmu Sosial. Jurnal Etika Penelitian, 2(1), 15-25.
UNWTO. (2021). Global Report on Sustainable Tourism Development. World Tourism Organization. https://www.unwto.org/global-report-sustainable-tourism-2021
UNWTO. (2023). Destination Management Principles and Practices. World Tourism Organization. https://www.unwto.org/destination-management-principles-2023
Wicaksono, D. (2021). Penerapan Teori Implementasi Van Meter dan Van Horn dalam Kebijakan Publik. Jurnal Studi Kebijakan, 5(2), 67-81. https://doi.org/10.2467/jsk.v5i2.2021
Yusuf, A., Sari, L., & Putri, N. (2024). Potensi Wisata Alam dan Budaya di Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Pariwisata dan Budaya Lokal, 9(1), 25-39. https://doi.org/10.4321/jpbl.v9i1.1235
















